Menjelang akhir 2014 lalu, peneliti menemukan sebuah virus berbahaya yang dekat dengan manusia. Tidak seperti virus Ebola yang membuat ribua...
Menjelang akhir 2014 lalu, peneliti menemukan sebuah virus berbahaya yang dekat dengan manusia. Tidak seperti virus Ebola yang membuat ribuan korbannya meninggal dan sempat menjadi epidemik pada 2014, namun virus ini dapat mengubah sifat dan kepribadian manusia, yaitu membuat manusia yang diinfeksinya menjadi bodoh. Ya, virus kebodohan atau stupidity virus!
Virus yang disebut ATCV-1 itu hidup cukup dekat dengan manusia karena bisa ditemukan pada tumbuhan jenis alga (algae) yang banyak terdapat diperairan sekitar kita.
Virus ATCV-1 dapat mempengaruhi kognitif manusia lalu mengambil alih gen-gen di tubuh untuk membantu memperbanyak diri mereka.
Menurut penelitian lanjutan yang dilakukan para peneliti terhadap tikus-tikus, efek penurunan kecerdasan tersebut ternyata juga ditemukan dapat "menyerang" terhadap tikus-tikus percobaan ini.
Tikus-tikus yang sengaja diberi virus ATCV-1 oleh para peneliti telah membuktikan, bahwa tikus-tikus itu ternyata tidak mampu lagi untuk melakukan tugas-tugas sederhana, misalnya seperti menemukan sepotong keju dalam sebuah labirin yang bisanya mudah mereka temukan dalam keadaan normal.
Penemuan virus ATCV-1 yang biasanya hidup di kerongkongan manusia ini, kontan membuat para ilmuwan bertanya-tanya, apakah masih ada banyak virus atau bakteri di luar sana yang memiliki kemampuan untuk merubah sifat dan kepribadian manusia?
Kini bukan lagi suatu hal yang mustahil, bahwa munculnya beragam sifat hingga kecerdasan manusia, sejatinya bukan hanya karena pendidikan, tetapi oleh efek dari makhluk-makhluk mikroskopis di dalam tubuh kita.
Contoh nyatanya adalah seperti virus kebodohan yang telah ditemukan para peneliti ini yang dirilis pada akhir tahun 2014 lalu.
Virus yang disebut ATCV-1 itu hidup cukup dekat dengan manusia karena bisa ditemukan pada tumbuhan jenis alga (algae) yang banyak terdapat diperairan sekitar kita.
Berdasarkan penelitian, peserta penelitian yang sudah terinfeksi virus ATCV-1 mengalami penurunan kemampuan spasial atau pengenalan ruang serta kemampuan otak untuk mengenali gambar.
Dan ternyata, virus ATCV-1 ini mempunyai kemampuan untuk mengatur ekspresi dari gen yang ada di dalam tubuh manusia dalam jumlah besar setelah berhasil menggandakan DNA mereka sendiri.
Virus ATCV-1 akan mempengaruhi kemampuan kognitif manusia sembari mengambil alih gen-gen di tubuh untuk membantu memperbanyak diri mereka.
Dikutip dari Geek, kemampuan ATCV-1 untuk membuat inangnya menjadi bodoh itu dilatarbelakangi oleh sejumlah alasan.
Diantara alasannya untuk membuat tubuh inang berhenti mengirim 'sinyal' bahaya ke sistem imun tubuhnya, sehingga virus-virus ini bisa terus berkembang biak tanpa adanya penghalang.
Dan ternyata, virus ATCV-1 ini mempunyai kemampuan untuk mengatur ekspresi dari gen yang ada di dalam tubuh manusia dalam jumlah besar setelah berhasil menggandakan DNA mereka sendiri.
Virus ATCV-1 akan mempengaruhi kemampuan kognitif manusia sembari mengambil alih gen-gen di tubuh untuk membantu memperbanyak diri mereka.
Dikutip dari Geek, kemampuan ATCV-1 untuk membuat inangnya menjadi bodoh itu dilatarbelakangi oleh sejumlah alasan.
Diantara alasannya untuk membuat tubuh inang berhenti mengirim 'sinyal' bahaya ke sistem imun tubuhnya, sehingga virus-virus ini bisa terus berkembang biak tanpa adanya penghalang.
Virus ATCV-1 dapat mempengaruhi kognitif manusia lalu mengambil alih gen-gen di tubuh untuk membantu memperbanyak diri mereka.
Menurut penelitian lanjutan yang dilakukan para peneliti terhadap tikus-tikus, efek penurunan kecerdasan tersebut ternyata juga ditemukan dapat "menyerang" terhadap tikus-tikus percobaan ini.
Tikus-tikus yang sengaja diberi virus ATCV-1 oleh para peneliti telah membuktikan, bahwa tikus-tikus itu ternyata tidak mampu lagi untuk melakukan tugas-tugas sederhana, misalnya seperti menemukan sepotong keju dalam sebuah labirin yang bisanya mudah mereka temukan dalam keadaan normal.
Penemuan virus ATCV-1 yang biasanya hidup di kerongkongan manusia ini, kontan membuat para ilmuwan bertanya-tanya, apakah masih ada banyak virus atau bakteri di luar sana yang memiliki kemampuan untuk merubah sifat dan kepribadian manusia?
Kini bukan lagi suatu hal yang mustahil, bahwa munculnya beragam sifat hingga kecerdasan manusia, sejatinya bukan hanya karena pendidikan, tetapi oleh efek dari makhluk-makhluk mikroskopis di dalam tubuh kita.
Contoh nyatanya adalah seperti virus kebodohan yang telah ditemukan para peneliti ini yang dirilis pada akhir tahun 2014 lalu.
Sumber :
indocropcircles
indocropcircles